Kegiatan siswa SMP Negeri 3 Bayat, Klaten dalam memerangi bahaya
narkoba sangat terasa. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah dinding
sekolah dan spanduk kain putih yang digores dengan senin grafitti.
Ratusan siswa Estib ini sudah terbiasa dengan seni grafitti dengan
menolak bahaya narkoba.
Demikian dijelaskan Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polres Klaten AKP
Danang Eko Purwanto SH didampingi Staf Narkoba Polres Klaten Bripka
Wulan Wahyuni dan Aiptu Nur Syakban di sela-sela pemantauan kegiatan
seni grafitti penolakan siswa Estib akan bahaya narkoba, Selasa pagi
(13/9).
“Jadi siswa Estib ini menjadi pilot project atau percontohan gerakan
siswa dalam menolak peredaran narkoba di wilayah Kabupaten Klaten ini.
Semangat anak-anak dalam menolak narkoba sangat terlihat dengan
kemampuan anak-anak dalam membuat goresan kanvas tinta seni grafitti di
dinding kelas maupun kain putih,” ujar Danang Eko Purwanto kepada
wartawan.
Sebelum
menjadi inspektur apel pagi di halaman SMPN 3 Bayat atau biasa disapa
Estib, Danang merasa tersanjung dengan kemampuan kelas 9 Estib dalam
grup orkestra Estib. Siswa Estib dengan penuh percaya diri dan mumpuni,
terlihat asyik memainkan 6 alat musik dengan lagu-lagu menggugah
semangat belajar siswa.
Grup orkestra Estib kelas 9A yang tampil dalam mensemarakkan apel
pagi bersama Kasat Narkoba ini, antara lain Danang dipercaya memegang
keyboard, melody dipegang Novita, Ella dipercaya pegang drum, angklung
dimainkan Bunga, Devi, Putri, Rina, Difta dan Yunita. Siswa yang
memainkan gitar antara lain Alvi, Karelina, Ana, Nita dan Galih.
Untuk siswa laki-laki kelas 9A mendapat tugas main seruling. Siswa
yang main pianika antara lain Yeti, Susi, Tika, Risma, Pipit dan Ina.
Dan Asim Sulistya sebagai guru seni budaya dan pembina kegiatan kesenian
siswa Estib memegang biola dengan penuh penghayatan dan percaya diri.
Kepada wartawan, Kasat Narkoba Polres Klaten mengaku sangat kagum dan
baru pertama kali menyaksikan gelaran konser orkestra siswa Estib dalam
memainkan seni musik dan ditambah semangat siswa dalam membuat tulisan
penolakan dan ajakan menggunakan narkoba.
Kegiatan apel anti narkoba untuk tingkat SMP ini dirasakan sangat
bermanfaat dan dari monitoring Satuan Narkoba Polres Klaten, kegiatan
siswa Estib ini sangat menonjol. Sehingga ke depan, apa yang dilakukan
siswa Estib dalam menolak narkoba ini, perlu dicontoh siswa SMP atau
tingkat SMA/SMK lainnya di Klaten.
Tema yang diangkat siswa Estib menolak dengan tegas peredaran
narkoba. Dan apa yang dirasakan dalam hati siswa, dituangkan lewat seni
grafitti dan hal ini secara tidak langsung ikut berperan dalam memerangi
bahaya narkoba dalam upaya preventif.
Siswa tingkat SMP ini, jelas Danang, memang menjadi benteng dalam
mencegah dan menolak peredaran narkoba, minuman keras, juga bahaya seks
bebas di kalangan remaja. Terkhusus narkoba, Danang mengajak 528 siswa
Estib yang mengikuti apel pagi ini untuk tetap komitmen dalam menolak
bahaya zat adiktif, seperti pil koplo dan obat keras.
“Belum lama ini kita tangkap pelaku peredaran pil koplo dan narkoba
di wilayah Kecamatan Bayat ini dan dengan gerakan memerangi bahaya
narkoba lewat sekolah-sekolah, juga goresan tolak narkoba seni grafitti
para siswa, juga menjadi pendidikan karakter siswa untuk pertegas tolak
bahaya narkoba,” ujar Danang.
Terpisah, Kepala SMPN 3 Bayat Agus Tri Purwanto SPd menyerahkan
sepenuhnya kepada para guru dalam membimbing dan mengarahkan anak-anak
untuk melawan peredaran narkoba, antara lain lewat materi pelajaran
sekolah maupun seni grafitti.
0 komentar:
Posting Komentar
Komentarlah sebagai tanda persahabatan.